Bahasa Aceh Dialek Selatan

Oleh: Munawar Fitrah*

Bahasa Aceh dialek Selatan adalah bahasa Aceh yang digunakan di kabupaten Aceh Selatan tepatnya di 10 kecamatan dari 18 kecamatan di negeri pala tersebut meliputi Meukek, Sawang, Pasie Raja, Kluet Utara, Bakongan, Bakongan Timur, Kota Bahagia, Trumon, Trumon Tengah dan Trumon Timur.

Di kecamatan tersebutlah yang bahasa Aceh digunakan sebagai bahasa penutur mayoritas di Aceh Selatan, namun di kecamatan lain yang tak tersebut juga ada tetapi hanya di 1 atau 2 desa saja dalam 1 kecamatan misalnya di desa Pasie Lembang Kecamatan Kluet Selatan menggunakan Bahasa Aceh namun kecamatan itu mayoritas menggunakan bahasa Jamee.

Bahasa Aceh dialek Selatan ini berciri khas tersendiri dibandingkan dialek lainnya bahkan dipengaruhi juga oleh bahasa Jamee, Kluet dan Singkil karena memang wilayah penutur bahasa Aceh di Aceh Selatan “dikepung” oleh 3 bahasa tersebut.

Yang paling menonjol adalah logat dari dialek selatan yang sama persis dengan logat bahasa Jamee. Logat ini sangat beralun dibandingkan dialek bahasa Aceh lain.

Dialek Selatan juga memakai kata bantu “doh” untuk penekanan makna, pemakaian kata bantu “doh” bisa kita lihat dalam kalimat :

1. Pat doh kapeuduëk ?
2. Pakon doh ?
3. Sijuk that doh uroë nyoë

Selain memakai kata bantu “doh”, dialek Aceh Selatan di daerah Kota Fajar, Bakongan dan Trumon juga memakai kata “bah” untuk mengekpresikan keterkejutan, namun nadanya tak keras seperti pada bahasa Batak. Nadanya lembut dan beralun, misalnya :

1. Bah, peu kapeugah nyan ?
2. Bah, hana kuteupu lon.

Selain menggunakan “bah”, dialek selatan juga menggunakan “alah mak ôi” untuk mengekpresikan keterkejutan, misalnya:

1. Alah mak ôi, ka trôh kajak keuno
2. Alah mak ôi, hana ék kuleungo, bèk kapeugah lé.

Dialek Selatan juga menggunakan kata “bak” untuk menggantikan kata “beu” dalam beberapa kalimat, misalnya:

1. Bak gèt-gèt bak rot
2. Bak meutuah ka troh keuno

Namun, kata “beu” juga tetap digunakan, misalkan :

1. Beu meutuah aneuk mak.

Selain itu, bahasa Aceh dialek Selatan juga menyerap kosa kata bahasa Jamee dan digunakan dalam kalimat percakapan, misalnya :

1. Sundèk (Meuru’ob/Cemberut)
* Sundèk that muka go?

2. Mantik (genit/gombal)
* Mantik that sigam nyan

3. Dèk (sabab/karena)
* dèk tanyo mandum meusyèdara

Dan lain-lain padanan kosa kata yang diserap dari bahasa Jamee.

Penggunaan penujuk arah juga agak berbeda pada dialek Selatan yakni :

1. Likeu = Ukeu/Keu (Depan)
2. Barôh = Miyup (Bawah)

Juga pada kata kerja pendengaran yakni :

1. Leungo = Deungo (Dengar)
* Hana kaleungo peu dipeugah buno?

Kata “Leungo” tersebut dalam dialek Selatan sama persis diucapkan seperti kata “Leungo” yang juga bermakna “goyang”.

Hal lain yang khas dalam dialek Selatan yang penulis ketahui adalah pada penyebutan anggota keluarga yang unik seperti :

1. Angku = kakek buyut lelaki
2. Nèk Gam = kakek
3. Nèk Po = kakek
4. Nèk Ma = nenek
5. Cut Gam = abang lelaki
6. Incut = abang lelaki tengah
7. Alôt = bibi/paman yang bungsu
8. Uning = penulis tak tau pasti, sepertinya untuk kakak perempuan
9. Uci = penulis tak tau pasti, sepertinya untuk adik perempuan nenek
10. Ungoh = penulis tak tau pasti sepertinya untuk paman
11. Dan lain-lain

Dialek Selatan juga uvular huruf “R” seperti pada sebagian dialek Aceh besar. Mereka bukan tidak bisa mengucap huruf “R” namun memang sengaja diuvularkan menjadi “GH” seperti :

* Pèng lôn uroë nyoë dua ribè

Namun dibaca :

*Pèng lôn ughoë nyoë dua ghibè

Dialek Selatan juga punya kemiripan dengan dialek Aceh Rayek dalam penggunaan kosa kata lainnya umpama :

1. Gari
2. Teuma
3. Dan lain-lain

Hanya itu yang penulis tau tentang dialek Selatan dalam bahasa Aceh, mohon koreksinya jika ada kesalahan karena penulis bukan orang asli “negeri pala dan nilam”

——

* Lhokseumawe, 10.50 PM, 17-1-2013

Hubungi penulis di http://munawarfitrah.wordpress.com/

24 Comments

  1. 8. Uning = penulis tak tau pasti, sepertinya untuk kakak perempuan
    9. Uci = penulis tak tau pasti, sepertinya untuk adik perempuan nenek
    10. Ungoh = penulis tak tau pasti sepertinya untuk paman

    yup betul semua yg itu. 🙂

  2. hehheheheh ya bgutlah kawan, saya juga orang aceh selatan. salam kenal aja
    jangan lupa kunjungannya ke gigokah.blogspot.com.

  3. Tulisan and sangat bagus,.
    saya asli aceh selatan, masukan dari saya
    uning – uniang = kakak perempuan/baik itu sepupu maupun kandung
    trmkash.

  4. Bagaimana dgn bahasa aceh yang terdengar hampir mirip dengan bahasa minang ??

Tinggalkan komentar